MANOKWARI, Papuabaratonline.com – Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober 2021. Komite Nasional Olahraga Nasional (KONI) Papua Barat menggelar pertemuan, Rabu (20/01/2021).
Pertemuan yang berlangsung di salah satu hotel termewah di Kota Manokwari itu, dihadiri Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor dan Pelatih serta Atlet.
Kegiatan tersebut, mengusung tema ‘Arahan umum persiapan pelaksanaan Trainning Center (TC) Puslatprov menuju PON XX.
Ketua Umum KONI Papua Barat melalui Ketua Binpres, Tonny Baibaba mengatakan, dalam pertemuan ini telah dibahas berbagai persiapan diantaranya teekait jadwal latihan.
“Setidaknya ada enam poin garis besar. Kesimpulan yang harus kita bahas bersama, itu sangat penting untuk PON Papua Barat,”ujarnya, di Manokwari, Rabu (20/1/2021).
Dikemukakannya, enam poin yang dimaksud diantaranya evaluasi perubahan program periodesasi dengan program yang baru, sistem evaluasi, rencana serta target, dan hasil dari program. Sambungnya, kemudian support dan trainnig serta, sistem pengendalian COVID-19.
“Minggu ke tiga atau ke empat sebelum atlet training itu sudah ada progres, dan diharapkan setiap pelatih cabang olahraga sudah memiliki program latihan,”terangnya.
Sementara Yos Maryen, Ketua Bidang Litbang KONI Papua Barat mengingatkan, setiap pelatih di masing-masing cabang olahraga (Cabor), agar dapat memperhatikan penyusunan program latihan.
Periodesasi program latihan setiap Cabor, kata dia, ditargetkan berjalan selama 34 minggu, namun dibagi dalam empat fase. Dimana, sebelum perhelatan PON XX Papua 2021 di Jayapura.
“Kita belum memiliki sarana seperti stadion dengan lintasan 400 meter untuk tes fisik vo2 max. Tetapi kita gunakan blind tes, yang hasilnya bagus,”papar Yos.
Dijelaskannya, Blind Tes sendiri terbagi atas dua bagian, yakni umur dan jenis kelamin. Meski pada umumnya, mental para atlet cepat down (drop), namun tes tersebut diyakini cukup baik. Apalagi sarana lintasan atletik yang dimaksud belum tersedia.
Setiap Cabor yang akan turun di PON XX, menurut Maryen, diminta agar tidak menggelar try out di bulan Agustus 2021, karena sudah masuk masa persiapan menuju PON.
Perlu diketahui, kegiatan ini diikuti 13 cabang olahraga, baik pelatih dan atlet, serta sejumlah pengurus KONI Papua Barat, termasuk Ketua Komisi Bina Prestasi KONI Papua Barat, Lodewik Akwan. [AL/RW]
Tak Menyelesaikan Masalah, Otsus Papua Harus Dibekukan
JAKARTA - Natalius Pigay, Mantan Anggota Komnas HAM RI Natalius Pigai menilai implementasi Otonomi Khusus (Otsus) selama 20 tahun tidak...