MANOKWARI, Papuabaratonline.com – Pasca lolos di Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) XX tahun 2019 lalu hingga kini 10 atlet cabang olahraga (Cabor) Tinju Papua Barat belum Treinning Center (TC) terpusat.
Demikian hal ini dikatakan Ketua Pengprov Pertina Papua Barat, Clinton Tallo yang ditemui wartawan, Selasa (04/03/2020).
Dikatakannya, para atlet Pertina memang belum menjalani latihan secara maksimal kurang lebih tiga bulan.
“Sudah hampir tiga bulan ini atlet tidak latihan, maka jelas stamina atau fisik dari para atlet menurun. Nah kalau atlet ini belum kembali latihan, maka jangan harap kita mau dapat medali di PON,”katanya.
Untuk itu, diharapkan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat agar dapat memberikan perhatian serius kepada atlet.
“Ya kita harus ada kerjasama yang baik. Olahraga ini butuh biaya besar, maka harus ada kerjasama yang baik dari KONI. Kita tidak saling menyalahkan satu sama lain,”harap Clinton Tallo.
Selanjutnya mengenai persiapan atlet, Clinton Tallo menyebutkan, sebenarnya keinginan Pengprov Pertina dan pelatih bahwa setelah Pra PON, para atlet ini sudah harus melaksanakan TC terpusat di awal tahun 2020. Namun belum terlaksana.
“Entah mungkin KONI masih terkendala di pembiayaan, kami belum tahu. Tapi suka tidak suka, mau tidak mau kita harus jalan. Kita mau menunggu sampai kapan,”tegas Tallo.
Kenapa demikian, kata dia, provinsi lain sudah melaksanakan persiapan setelah Pra PON, sedangkan Papua Barat hingga hari ini khusus untuk cabon tinju belum ada persiapan menghadapi PON.
Dengan melihat kondisi atlet tinju yang cukup miris menjelang PON pada bulan Oktober 2020 mendatang, sebagai Ketua Pengprov Pertina tidak bisa memastikan target medali emas.
“Saya tidak bisa memastikan medali emas dengan kondisi begini. Tapi kita tetap berupaya dengan kemampuan kita agar minimal biasa ada medali emas. Olahraga ini merupakan olahraga bergengsi masyarakat Papua,”ujarnya.
Maka menurut dia, untuk mendulang medali emas di PON XX, sebenarnya peluangnya ada di cabor perorangan. Misalnya cabor tinju dengan jumlah 10 atlet, sudah barang tentu 10 medali emas.
Oleh sebab itu, dirinya berharap kepada KONI agar lebih serius memperhatikan cabor perorangan terutama mengenai fasilitasi, gizi, suplemen, dan hak atlet. [ONE/RW]